PERBANDINGAN KARAKTER TOKOH UTAMA SI KABAYAN JADI DUKUN KARYA MOH. AMBRI DENGAN SI KABAYAN KARYA UTUY TATANG SONTANI
DOI:
https://doi.org/10.24853/pl.5.1.85-99Keywords:
karakter, perbandingan, novel, naskah dramaAbstract
Si Kabayan merupakan tokoh populer dalam cerita rakyat Sunda. Banyak sekali versi cerita mengenai Si Kabayan. Seperti novel Si Kabayan Jadi Dukun karya Moh. Ambri dengan naskah drama Si Kabayan karya Utuy Tatang Sontani, kedua teks tersebut mengangkat kisah Si Kabayan yang berpura-pura menjadi dukun, namun memiliki karakter dan alur cerita yang berbeda. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan karakter tokoh utama dalam novel Si Kabayan Jadi Dukun karya Moh. Ambri dengan naskah drama Si Kabayan karya Utuy Tatang Sontani. Menggunakan penelitian kualitatif metode deskriptif analisis, yaitu menemukan fakta-fakta yang terdapat dalam teks kemudian mendeskripsikan analisis tersebut menjadi sebuah artikel. Subjek penelitian adalah novel Si Kabayan Jadi Dukun karya Moh. Ambri dan naskah drama Si Kabayan karya Utuy Tatang Sontani sebagai sumber utama, dan buku-buku penelitian sastra sebagai sumber pendukung. Sedangkan objek penelitian adalah perbandingan karakter tokoh utama dalam novel Si Kabayan Jadi Dukun karya Moh. Ambri dengan naskah drama Si Kabayan karya Utuy Tatang Sontani. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah struktur intrinsik dan perbandingan karakter tokoh utama dari novel Si Kabayan Jadi Dukun karya Moh. Ambri dengan naskah drama Si Kabayan karya Utuy Tatang Sontani. Dapat disimpulkan bahwa tokoh utama dalam novel karya Moh. Ambri dengan naskah drama karya Utuy memiliki persamaan dan perbedaan karakter meski sama-sama menggunakan tokoh Si Kabayan. Persamaan karakter tokoh Kabayan adalah pemalas, licik, suka berbohong, rakus, dan angkuh. Sedangkan perbedaan karakter terdapat pada tokoh Kabayan dalam novel, yaitu kasar dan lawak. Persamaan tokoh utama perempuan adalah penurut dan mudah tersulut emosi, sedangkan perbedaan terdapat pada tokoh Saikem dalam novel, yaitu licik.References
Ambri, M. (2018). Si Kabayan Jadi Dukun. Bandung: Kiblat Buku Utama.
Damono, S. D. (2009). Sastra Bandingan: Pengantar Ringkas. Tangerang: Editum.
Ernis, P. (2018). Perbandingan Karakter Tokoh Utama Novel Salah Asuhan Karya Abdoel Moeis dan Belenggu Karya Armin Pane. Pena Literasi, 1(1), 32–44. https://doi.org/10.24853/pl.1.1
Harjito. (2006). Melek Sastra. Semarang: Kontak Media.
Minderop. (2011). Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Nurgiyantoro, B. (1995). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ratna, N. K. (2004). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Saputra, N. (2020). Ekranisasi Karya Sastra dan Pembelajarannya. Surabaya: Jakad Media Publishing.
Sontani, U. T. (2014). Si Kabayan. Bandung: Pustaka Jaya.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suroso. (2015). Drama: Teori dan Praktik Pementasan. Yogyakarta: Penerbit Elmatera.
Trisman, S., Sulistiati, & Marthalena. (2002). Antologi Esai Sastra Bandingan dalam Sastra Indonesia Modern. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).